Minggu, 27 September 2015

SUKKOT: Natal Mesianik Historik

Sukkot merupakan hari raya ketujuh yang diperintahkan Tuhan untuk dirayakan oleh umatNya. Sukkot merupakan kulminasi dari semua perayaan lainnya yang memberi landasan bagi apa yang dikumandangkan dalam hari raya Sukkot, Datanglah KerajaanMu! Raja Mesias Memerintah di Bumi 1000 tahun lamanya! Berita Sukkot jelas merupakan komponen utama dalam pemashuran 'Injil Kerajaan'.

Namun Sukkot tidak hanya berbicara tentang 'kerajaan' tetapi juga tentang Raja yang akan memerintah. Bukan kebetulan jika Raja yang akan memerintah itu lahir pada hari raya Sukkot/Pondok Daun pada 2000 tahun yang lalu. Yohanan 1:14 berkata Firman itu menjadi manusia dan diam (Gr skenos) di antara kita. Dalam Septuaginta, kata Yunani skenos dipilih untuk menjadi padanan Sukkah! Dengan gaya penulisan remez (isyarat) seperti ini, penulis injil menyatakan Yeshua lahir pada hari raya Sukkot! Karena itu tidak berlebihan bila dikatakan bahwa Sukkot adalah Natal Historis umat Mesianik, yaitu pengikut Mesias Yeshua sejak abad pertama. Pada masa raya Sukkot ini, Tuhan menunjukkan  penyertaanNya yang luar biasa kepada seluruh umatNya dengan memberikan Yeshua, ImanuEl, Tuhan beserta kita.




Gembala Benyamin Obadyah


Sudah sangat lama rahasia kebenaran waktu kelahiran Yeshua 'terkubur' oleh keputusan Konstantinus, kaisar Romawi, yang pada tahun 336, satu tahun sebelum meninggal, ia mendaulat tanggal 25 Desember menjadi hari kelahiran Yesus Kristus. Ketetapan Konstantinus tersebut kemudian dianggap 'fakta' dan dijadikan 'tradisi' turun temurun selama 16 abad tanpa mengetahui bahwa telah terjadi 'rekayasa' penetapan tanggal Juru Selamat. Namun waktunya telah tiba, kebenaran dan fakta sejarah yang sesungguhnya harus muncul ke permukaan agar dikenal dan diikuti semua orang yang mencari serta mencintai kebenaran dan fakta sejarah.


Pemulihan landasan iman Akar Ibrani menyingkapkan fakta kelahiran Yeshua Hamashiakh yang tepat sesuai konteks Nubuat dan Perjanjian Tuhan. Sejak abad 20 yang lalu yaitu tahun 1999, penulis dan jemaat yang dipercayakan Tuhan untuk digembalakannya telah merayakan Sukkot dengan pengertian inilah hari kelahiran Mesias Yeshua. Oleh perkenan Tuhan, tahun ini kita merayakan Sukkot ke-16 kalinya dan setiap kali kita merayakannya, kita dibiasakan untuk mengingat Sukkot-Pondok Daun sebagai NATAL MESIANIK HISTORIS-YESHUA HAMASHIAKH, Firmas Elohim yang menjadi Manuasi dengan lahir di Betlehem sesuai dengan nubuat nabi Mikha lebih dari 700 tahun sebelum kelahiranNya (Mikha 5:2).

Oleh Gembala Benyamin Obadyah
(Dikutip dari buku acara Perayaan Sukkot 27 September 2015/15 Tishri 5776)

Senin, 09 September 2013

Pengampunan dan rekonsiliasi (Kel 34:7-7a)

Tuhan dalam Torah adalah Tuhan yang berbelas kasihan, Tuhan yang mengampuni namun sekaligus Tuhan yang menghukum dosa. Ini disebut sifat paradoks Tuhan, Ia mengampuni orang yang menyesal dengan mengikuti kehendakNya tetapi tetap menghukum orang yang menolak jalan yang ditunjukkanNya. Tuhan mengasihi tetapi kasihNya bukan kasih tanpa keadilan.
Karena Tuhan yang kita sembah adalah Bapa yang berpengampunan, maka kita sebagai anak-anakNya melalui Mesias Yeshua juga orang yang berpengampunan.
Langkah-langkah pengampunan adalah sebagai berikut:

Senin, 27 Mei 2013

Tahun Shabbat, Yobel dan Gerhana Bulan Darah (Yoel 2:31-32)

Nabi Yoel membuka tulisannya dengan serangan belalang yang dahsyat kepada kerajaan Yehuda di selatan yang saat itu diperintah Yoas (835-796 SM). Ini tentu karena Yehuda telah berdosa kepada Tuhan. Nubuat Yoel mengandung janji akan penyertaan Tuhan bagi bangsa yang bertobat. Selanjutnya Yoel bernubuat tentang Hari TUHAN yang dahsyat. Hari Tuhan adalah istilah yang dipakai untuk menyatakan penghakiman Tuhan akan bangsa-bangsa yang melawan umat Tuhan (Yoel 1:15; Zef 1:15-16).
Tanda yang mendahului Hari Tuhan itu dinubuatkan sebagai matahari menjadi gelap dan bulan menjadi darah. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu. Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, (Yoel 2:31-320.

Senin, 09 April 2012

Apakah 'Pesakh' sama dengan 'Easter'?

Umat Kristen pada umumnya menyangka bahwa Pesakh (Paskah) merupakan padanan dari Easter dalam bahasa Inggris. Keliru. Pesakh dan Easter adalah dua hari raya yang berbeda, walaupun perayaannya berdekatan. Perayaan Pesakh ditandai oleh penyembelihan anak domba Pesakh yang darahnya dilaburkan di ambang pintu keluarga Israel di Mesir. Anak domba Pesakh menunjuk pada Yeshua Hamashiakh (1 Kor 5:8b). Sedangkan Easter (Ishtar, Astoret) adalah Dewi Kesuburan Babilonia, Persia dan Mithras Romawi.

Selasa, 28 Juni 2011

TORAH : Hukum atau Pengajaran?

Umumnya kalangan Kristen menganggap Torah sebagai hukum yang keras. Karena itu hal-hal yang berasal dari Torah dianggap sebagai suatu 'kemunduran'. Tidak jarang ungkapan 'kembali ke Torah' muncul dalam konotasi yang bersifat negatif. Namun bila anggapan negatif tersebut disandingkan dengan ayat Kitab Suci, terlihat jelas ketidak-sesuaiannya. David mengatakan ia mendapat rahmat Tuhan sebab Torah adalah kesukaannya (Maz 119: 77). Rasul Shaul (Paulus) mengatakan Torah itu baik dan kudus (Rom 7: 12). Bagaimana hal ini dapat terjadi? Mari kita lihat Torah (Arab taurat) dari perspektif aslinya, Ibrani.

Jumat, 29 April 2011

BAGAIMANA GEREJA KRISTEN MENINGGALKAN AKAR IBRANINYA?

Banyak orang Kristen menyangka bahwa Yeshua -nama asli Yesus dalam bahasa Ibrani seperti yang diberikan oleh malaikat- mendirikan gereja Kristen seperti yang kita lihat sekarang ini. Sebenarnya dalam masa pelayanan-Nya Yeshua tidak pernah melihat gereja seperti yang kita lihat, Ia masuk dan keluar sinagoge yaitu rumah ibadat Yahudi. Yeshua mengabarkan Injil di sinagoge dengan membaca dan menjelaskan kitab Torah (=pengajaran) dan kitab nabi-nabi (ibr neviim) dan bukan memakai injil sinoptik. Murid-murid-Nya yang disebut rasul disebut penganut 'Jalan Tuhan', bukan Kristen dan mereka tidak pernah mengucapkan Duabelas Pengakuan Iman Rasuli (bentuk paling primitif muncul dalam dokumen Interrogatory of Hippolytus, 215M), tidak merayakan yang disebut Jumat Agung atau juga Paskah pakai telur hias dan perayaan 25 Desember bersama pohon hiasnya. Istilah Kristen (Yun christianoi) baru muncul ketika bangsa-bangsa non Yahudi (Ibr goyim) menjadi percaya di Antiokia (KR 11:26). Itupun julukan oleh orang Yunani sendiri, yang tidak akrab dengan istilah Ibrani Mashiakh sehingga menerjemahkannya dengan istilah Yunani Christos, yang kemudian melahirkan sebutan christianoi yang artinya umat Kristus. Orang Yahudi tidak akan menjuluki diri mereka atau orang lain dengan bahasa Yunani. Murid-murid Yeshua akan menamakan bangsa-bangsa yang percaya dengan sebutan yang sama seperti mereka, penganut Jalan atau Natzratim (KR 24:5).

Sebagai penganut jalan Tuhan dalam agama Yahudi, murid-murid Yeshua percaya bahwa keselamatan kekal didapat melalui iman kepada Mesias Yeshua. Sementara itu, para rabbi dalam agama yang sama mempercayai bahwa seluruh bangsa Israel akan mendapat bagian di olam haba, dunia yang akan datang karena mereka Israel (Mishnah Sanderin 10:1). Dibawah penjajahan Romawi yang agamawi, kepercayaan Yahudi mendapat status yang baik; sementara para atheis diancam hukuman mati karena dianggap melawan kaisar yang dianggap dewa itu. Para penganut Jalan Tuhan dipandang sebagai sekte agama Yahudi dan karena itu mereka juga mendapat status yang baik. Karena status tersebut didapat karena deal politik kelompok Farisi yang kuat, maka tidak heran bila ada tekanan yang kuat dari kelompok ini kepada orang percaya non Yahudi yang menjadi pengikut Jalan Tuhan untuk menjadi bagian masyarakat Yahudi yang lebih luas dengan cara menjadi Yahudi secara resmi (proselyte). Latar ini perlu dipahami oleh setiap orang yang mempelajari surat-surat rasuli. Paulus, seorang Farisi, tidak pernah menolak Torah; tetapi ia menolak keselamatan kekal dikesankan seolah-olah dapat diterima dengan menjadi Yahudi secara resmi (proselyte).

Jumat, 15 April 2011

Nama Mulia Tuhan Abraham, Ishak dan Yakub

Setiap budaya mempunyai pemahaman tersendiri terhadap pemberian nama-nama orang. Ada yang memakai peristiwa saat kelahiran nama, atau bunyi-bunyi tertentu sebagai sebutan nama. Kitab Suci kita diturunkan kepada budaya Ibrani, karena itu kita perlu memahami arti nama dalam budaya Kitab Suci. Dalam budaya Kitab Suci, nama menunjukkan sesuatu yang bernilai seperti reputasi, karakter dan sifat pribadi yang bersangkutan. Pemberian nama dan penggantian nama dikaitkan dengan otoritas terhadap yang bersangkutan. Tuhan menunjukkan otoritas-Nya atas Abram dengan mengganti namanya menjadi Abraham (Kej 17:5) yang artinya 'bapak banyak bangsa'; Sarai menjadi Sarah, 'ibu banyak bangsa' (Kej 17:15); Yakub menjadi Israel (Kej 32:28);Simon menjadi Kefa (Mark 3:16).