Senin, 09 April 2012

Apakah 'Pesakh' sama dengan 'Easter'?

Umat Kristen pada umumnya menyangka bahwa Pesakh (Paskah) merupakan padanan dari Easter dalam bahasa Inggris. Keliru. Pesakh dan Easter adalah dua hari raya yang berbeda, walaupun perayaannya berdekatan. Perayaan Pesakh ditandai oleh penyembelihan anak domba Pesakh yang darahnya dilaburkan di ambang pintu keluarga Israel di Mesir. Anak domba Pesakh menunjuk pada Yeshua Hamashiakh (1 Kor 5:8b). Sedangkan Easter (Ishtar, Astoret) adalah Dewi Kesuburan Babilonia, Persia dan Mithras Romawi.


Tetapi mengapa orang Kristen modern menganggap Easter sebagai 'milik' mereka? Dalam sejarah Gereja, ini sesungguhnya baru dimulai pada abad 4 yaitu ketetapan Konsili Nicea tahun 325 yang diselenggarakan dibawah bayang-bayang Constantinus, kaisar Romawi-Bysantium. Dalam suratnya kepada kumpulan uskup Barat dan Timur, Constantinus mengatakan,
"...Disatu pihak, adalah kewajiban kita untuk tidak memiliki apapun yang sama dengan para pembunuh Junjungan kita....kita harus tidak memiliki apapun yang sama dengan orang Yahudi. ... Secara ringkas dalam beberapa kata, dengan pertimbangan dari semua, sudah diputuskan bahwa hari raya Easter yang sangat suci harus dirayakan disegala tempat pada satu hari yang sama" (dimuat dalam tulisan Eusebius, Vita Constantine, Lib iii, 18-20).
 Perayaan easter pun merembes masuk menyatu dengan kekristenan modern.

Perbedaan Pesakh dan Easter semakin jelas dengan mengetahui cara penetapannya. Sesuai Torah dalam Imamat 23:5 Tuhan menyatakan Pesakh dirayakan pada bulan pertama dalam kalender Ibrani yang sesuai dengan sistem bulan (lunar) yaitu tanggal 14 Nissan yang berketepatan dengan tanggal 18 April 2011 atau 06 April 2012. Sedangkan penetapan Easter ditetapkan dengan kalender matahari (solar) dengan 3 kriteria. Pertama, posisi matahari tepat pada garis equator yang disebut vernal equinox bagi belahan bumi utara. Equinox berarti siang hari dan malam hari sama panjang. Vernal berarti musim semi. Kedua, sudah terjadi bulan purnama. Ketiga, hari Minggu pertama sesudah bulan purnama itulah yang disebut Easter.

Jadi Easter selalu jatuh pada hari Minggu. Karena Easter tidak diterima ditelingan Indonesia, maka orang pun tetap mengucapkan 'Selamat Paskah' pada hari Minggu. Padahal Paskah adalah kematian Yeshua, seharusnya 'Selamat Hari Raya Buah Sulung' (Happy First Fruit) pada hari Minggu yang menunjuk pada kebangkitan Yeshua seperti yang tertulis dalam I Korintus15:20,"Mesias telah dibangkitkan sebagai yang Sulung dari antara orang-orang yang telah meninggal'.

Jelas Pesakh dan Easter merupakan dua hari raya yang berlainan, namun 'disamakan' oleh Constantinus untuk kepentingan politik kerajaannya. Dampak kebijakannya terus sampai abad 21, umat Kristen lebih terbiasa dengan tradisi manusia daripada Ketetapan Tuhan tentang hari rayaNya.

Kebenaran Firman Tuhan tidak dapat lenyap ditelan waktu, menjelang kedatanganNya yang kedua, Ia memulihkan segala sesuatu termasuk hari rayaNya.(BO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar